Baso, 23 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat karakter religius siswa, SMA Negeri 1 Baso meluncurkan program terstruktur untuk meningkatkan pelaksanaan sholat berjamaah Dzuhur di lingkungan sekolah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kuantitas kehadiran siswa di masjid, tetapi juga mendidik mereka dalam tata cara ibadah yang benar serta membiasakan kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi.
Kegiatan ini dimulai dengan penguatan sistematis melalui rangkaian kegiatan rutin yang dimulai sejak adzan berkumandang hingga pembagian kartu sholat berjamaah sebagai bukti partisipasi. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi unggulan sekolah dalam pembinaan keagamaan, sejalan dengan visi sekolah dalam mencetak generasi yang beriman, bertakwa, dan berkarakter kuat.
Rangkaian Kegiatan Sholat Berjamaah
Pelaksanaan program dimulai setiap hari saat waktu Dzuhur tiba. Bel berbunyi sebagai tanda kegiatan belajar dihentikan sementara, dan seluruh siswa serta guru diarahkan menuju masjid sekolah untuk melaksanakan ibadah sholat berjamaah.
- Kumandang Adzan oleh Siswa Terjadwal
Setiap hari, adzan dikumandangkan oleh siswa yang telah dijadwalkan secara bergilir. Para muadzin ini berasal dari kelas yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari guru PAI dan pembina Rohis. Kumandang adzan menjadi penanda resmi dimulainya kegiatan ibadah Dzuhur, sekaligus sebagai pembiasaan mental spiritual bagi siswa.

2. Wudhu dan Persiapan Sholat
Siswa diarahkan untuk langsung menuju tempat wudhu yang berada di sisi masjid sekolah. Guru piket turut membantu memastikan seluruh siswa berwudhu dengan tertib dan benar. Siswa juga dianjurkan membawa perlengkapan ibadah pribadi, seperti sajadah dan mukena bagi siswa perempuan, untuk menjaga kebersihan dan kerapihan masjid.

3. Sholat Berjamaah Dipimpin oleh Imam dari Guru atau Siswa
Sholat berjamaah dipimpin secara bergantian oleh guru PAI atau siswa terpilih yang telah dibina. Imam dipilih berdasarkan kemampuan tajwid dan ketertiban bacaan sholat. Jamaah terdiri dari seluruh siswa kelas X hingga XII serta para guru. Kegiatan berlangsung dengan khidmat dan penuh kekhusyukan.

4. Pembagian Kartu Sholat Berjamaah oleh Petugas Masjid
Usai sholat, siswa tetap berada di tempat duduk masing-masing sambil mendengarkan doa atau tausiyah singkat dari imam. Setelah itu, guru piket akan membagikan “Kartu Sholat Berjamaah” kepada setiap siswa yang hadir. Kartu ini merupakan bukti fisik bahwa siswa telah mengikuti sholat berjamaah di masjid sekolah.
Kartu dibagikan langsung satu per satu dengan pengawasan guru pembina. Siswa tidak diperkenankan mengambil kartu tanpa mengikuti seluruh rangkaian sholat, untuk menjaga kejujuran dan nilai integritas dalam beribadah.

- Pengambilan Absensi di Kelas Berdasarkan Kartu Sholat
Setelah menerima kartu, siswa kembali ke kelas masing-masing dan menyerahkan kartu tersebut kepada wali kelas atau guru yang mengajar di kelas masing-masing. Absensi harian untuk kehadiran sholat berjamaah dicatat berdasarkan penyerahan kartu tersebut. Kartu kemudian dikumpulkan sebagai arsip dan bahan evaluasi mingguan oleh guru PAI.
Melalui sistem ini, kehadiran sholat berjamaah menjadi bagian dari absensi spiritual siswa, bukan sekadar formalitas. Guru dapat dengan mudah memantau siapa saja yang rutin mengikuti dan siapa yang perlu diberi perhatian lebih.
Evaluasi dan Rencana Pengembangan
Pihak sekolah secara berkala akan melakukan evaluasi mingguan untuk melihat efektivitas program. Siswa yang belum rutin ikut sholat berjamaah akan dipanggil untuk pembinaan, dan dalam beberapa kasus, sekolah juga melibatkan orang tua untuk memberikan dukungan dari rumah.
Ke depan, SMA Negeri 1 Baso merencanakan pengembangan kegiatan seperti:
- Kajian ba’da Dzuhur seminggu sekali.
- Kompetisi antar kelas dalam keaktifan sholat berjamaah.
- Pemberian penghargaan tahunan untuk siswa teladan ibadah.
- Pembuatan aplikasi sederhana untuk mencatat kartu sholat secara digital.
Penutup
Program peningkatan sholat berjamaah di SMA Negeri 1 Baso melalui sistem adzan, wudhu, berjamaah, pembagian kartu, dan absensi berbasis ibadah telah menjadi inovasi pembinaan karakter religius yang patut diapresiasi. Bukan hanya membentuk rutinitas spiritual, tetapi juga membangun kedisiplinan, kejujuran, dan kebersamaan.
Dengan terus menjaga konsistensi dan evaluasi, SMA Negeri 1 Baso menegaskan komitmennya untuk menjadikan sekolah sebagai tempat lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga kuat spiritual dan berakhlak mulia.