G
N
I
D
A
O
L

LOKAKARYA “IMPLEMENTASI DEEP LEARNING” DI SMA NEGERI 1 BASO: MENGGERAKKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA DI ERA TRANSFORMASI PENDIDIKAN

Baso, 19 Juni 2025 — Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan memperkuat kompetensi pedagogik guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21, SMA Negeri 1 Baso menyelenggarakan lokakarya dengan tema “Implementasi Deep Learning” pada hari Rabu, 19 Juni 2025. Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini dimulai sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dengan suasana antusias dan penuh semangat kolaboratif.

Lokakarya ini menghadirkan narasumber utama, Bapak Drs. Andri Defrioka, M.Pd, seorang tokoh pendidikan nasional dengan segudang pengalaman, yang saat ini menjabat sebagai Pembina Utama Madya (IV/d), Pengawas Sekolah Ahli Utama, Ketua APSI Sumatera Barat, serta Sekretaris BAN PDM Sumatera Barat. Keahlian dan kiprah beliau dalam pengawasan dan pengembangan pendidikan memberikan nilai tambah tersendiri pada kegiatan ini.

Selain diikuti oleh guru-guru dari SMA Negeri 1 Baso, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Ibu Yeni Kuniawati, S.Pd, M.Pd, selaku Pengawas Sekolah, tamu undangan dari sekolah lain yakni Bapak Drs. Zulfikar, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 IV Koto beserta sejumlah guru dari SMA Negeri 2 Ampek Koto. Kehadiran mereka menambah semarak dan nilai kolaboratif dalam kegiatan ini.

Pembukaan dan Sambutan

Acara dibuka oleh Kepala SMA Negeri 1 Baso, Ibu Riana Dewi, M.Pd, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa dunia pendidikan kini tengah bergerak menuju paradigma baru yang menempatkan peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses belajar. Dalam konteks tersebut, pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan zaman.

“Kita sedang berada di era perubahan besar dalam pendidikan. Pembelajaran tidak lagi hanya soal menyelesaikan soal, tetapi soal membentuk cara berpikir, karakter, dan keterampilan hidup. Hari ini, kita belajar langsung dari ahlinya, untuk memahami dan menerapkan prinsip pembelajaran mendalam secara nyata di kelas masing-masing,” ujar beliau.

Paparan Materi: Dari Konsep ke Praktik

Pemateri, Bapak Drs. Andri Defrioka, M.Pd, menyampaikan materi secara sistematis dan inspiratif dalam enam sesi utama, yaitu:

  1. Pendahuluan

Sesi awal membahas urgensi transformasi pembelajaran di era digital dan global. Menurut beliau, pembelajaran saat ini harus berpindah dari paradigma “menghafal” ke paradigma “memahami dan mengaitkan.” Guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi fasilitator berpikir kritis dan reflektif.

  1. Pengertian Deep Learning

Dalam sesi ini, pemateri menjelaskan bahwa deep learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, keterkaitan antar konsep, dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata. Ini bukan sekadar mengajar sampai siswa tahu, tetapi mengajar sampai siswa mampu berpikir, menalar, dan bertindak berdasarkan pemahamannya.

  1. Prinsip Pembelajaran Mendalam

Sesi ketiga membahas prinsip utama dalam pembelajaran mendalam, yakni: keterlibatan aktif peserta didik, konektivitas pengetahuan, pembelajaran kontekstual, refleksi, serta kerja kolaboratif. “Siswa yang belajar mendalam tidak akan sekadar bertanya ‘apa jawabannya’, tetapi ‘mengapa begitu’ dan ‘bagaimana jika berbeda’,” tutur beliau.

  1. Kerangka Pembelajaran Mendalam

Di sesi ini, peserta dikenalkan dengan berbagai model pembelajaran yang mendukung prinsip deep learning, seperti Project-Based Learning, Problem-Based Learning, dan Inquiry-Based Learning. Disertai juga dengan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan asesmen yang sejalan dengan prinsip mendalam.

  1. Implementasi Pembelajaran Mendalam

Sesi implementasi menjadi ruang praktik bagi para guru. Peserta dibagi ke dalam kelompok berdasarkan bidang studi dan diminta menyusun skenario pembelajaran berbasis masalah/proyek yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. Hasil kerja kelompok dipresentasikan dan mendapat masukan dari pemateri serta rekan sejawat.

  1. Diskusi dan Tanya Jawab

Sesi terakhir diisi dengan diskusi interaktif. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari strategi asesmen autentik, penyesuaian dengan kondisi siswa di daerah, hingga tips menghadapi keterbatasan waktu dan sarana. Pemateri menjawab dengan pendekatan solutif yang aplikatif.

Suasana Dinamis dan Antusiasme Peserta

Lokakarya berlangsung dalam suasana partisipatif dan terbuka. Guru-guru terlihat aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mencoba merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna. Kegiatan ini juga menjadi ajang pertukaran ide dan praktik baik antar sekolah.

Ibu Yeni Kuniawati, S.Pd, M.Pd, selaku pengawas sekolah, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan agar guru-guru tidak hanya tahu teori, tetapi mampu menerjemahkannya dalam praktik kelas yang nyata. Ini bukti semangat guru untuk terus belajar,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala SMA Negeri 2 IV Koto yang hadir bersama guru-guru dari sekolahnya, juga menyatakan rasa terima kasih karena telah dilibatkan. Ia berharap kolaborasi antarsekolah terus ditingkatkan demi kemajuan pendidikan bersama.

Penutupan dan Harapan Ke Depan

Acara ditutup oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ibu Rabiatun Adawiah, M.Pd, yang menyampaikan harapan agar seluruh guru peserta lokakarya dapat mengimplementasikan materi yang didapat dalam proses pembelajaran sehari-hari.

“Kita semua bersepakat bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi proses membentuk manusia utuh. Melalui pembelajaran mendalam, kita ajak siswa untuk berpikir, merasa, dan bertindak secara bijak dan bertanggung jawab,” tutupnya.

Kesimpulan

Lokakarya ini menjadi titik awal penting dalam penguatan budaya belajar yang reflektif dan transformatif di SMA Negeri 1 Baso. Dengan semangat kolaboratif, narasumber berkualitas nasional, dan antusiasme para peserta, kegiatan ini diharapkan mampu membawa perubahan nyata dalam kualitas pembelajaran. Deep learning bukan sekadar konsep, tapi arah baru pendidikan kita untuk menyiapkan generasi pembelajar sejati, adaptif, kritis, dan penuh empati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *